KAPAN KEJOGJA LAGI
Ikatan Keluarga Alumni Al Ittifaqiah Yogyakarta
Sunday, March 3, 2013
Perampok Toko Mas Bahagia Jaya Petanggan di Pasar Sriwangi
Dua toko mas di Pasar Sriwangi Kecamatan Semendawai suku III, Kabupaten OKU Timur, masing-masing milik H Bahrin dan Maryuli (37), dirampok enam orang bersenjata organik jenis FN, Minggu (3/2/2013) sekitar pukul 09.00.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sripoku.com, enam orang perampok yang berbagi aksi di dua toko mas tersebut berhasil membawa emas dari dua toko tersebut sekitar 250 suku.
Akibat ulah perampok yang beraksi layaknya koboi tersebut salah satu anak pemilik toko mas Bahrin bernama Rigen (30), meninggal di lokasi kejadian akibat luka tembak di bagian dada kanan, kepala belakang, dan pinggang.
Perampok menembak Rigen karena berusaha melawan dan menyelamatkan bapaknya, H Bahren dari tembakan perampok.
Sedangkan H Bahrin mengalami luka tiga tembak kaki dibagian tumit, paha dan pangkal paha.
Thursday, December 27, 2012
Gaji Guru Honor di OKU Timur Rp 300 Ribu Per Bulan
Gaji tenaga honorer di Kabupaten OKU Timur sebesar Rp 300 ribu yang setiap bulannya mereka peroleh dinilai sangat kecil dan sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Terlebih saat ini harga sejumlah kebutuhan pokok terus melambung tinggi tanpa mengalami penurunan.
“Saya menjadi guru honor ini sejak 29 tahun lalu. Gaji yang saya terima saat ini hanya Rp 300 ribu. Bayangkan uang sebesar itu saat ini,” ungkap Jayusman kepada Sripoku.com usai menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur bersama ratusan tenaga honorer lainnya yang memperjuangkan nasib mereka untuk diangkat menjadi CPNS, Kamis (27/12/2012).
Ratusan pegawai honorer menilai pemerintah Kabupaten OKU Timur terutama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tidak memperjuangkan nasib mereka.
Anggapan tersebut berdasarkan surat dari Kemenpan RI yang diperoleh para honorer ini dari situs Kemenpan RI mengenai uandangan rapat yang akan digelar di kemenpan RI tanggal 19 Desember 2012. Surat undangan rapat tersebut tertanggal 11 Desember 2012.
Namun pada tanggal 17 Desember 2012, beredar kembali surat pernyataan dari Kemenpan yang menyatakan bahwa kemenpan RI belum bisa menyerahkan formasi untuk tenaga honorer K1 di OKU Timur dan akan dilakukan peninjauan kembali.
“Kami kesini untuk mempertanyakan ini. Kenapa dalam surat ini OKU Timur tidak ada formasinya padahal daerah lain yang diundang dalam rapat itu sudah selesai. Kalau seperti ini berarti BKD OKU Timur tidak memperjuangkan kami selama ini,” ungkap Slamet, salah satu tenaga honorer menjelaskan.
Sekda OKU Timur Drs Idhamto, yang menerima ratusan tenaga honorer tersebut menjelaskan bahwa asumsi para tenaga honorer bahwa mereka dibatalkan untuk menjadi CPNS sebenarnya salah.
Dalam surat kemenpan tersebut dijelaskan bahwa tenaga Honorer K1 yang belum diangkat menjadi CPNS masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan masih dalam proses penyelesaian.
Penulis : Evan Hendra
Editor : Sudarwan
Sumber : Sripoku
Monday, December 24, 2012
Empat Desa di Cempaka OKU Timur Terendam Banjir
Sebanyak empat desa di Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur terendam air akibat luapan Sungai Komering sejak beberapa minggu terakhir.
Empat desa yang terendam tersebut masing-masing Desa Gunungbatu, Sukabumi, Harisanjaya, dan Desa Cempaka. Belum ada bantuan maupun upaya dari pemerintah OKU Timur untuk meringankan beban korban banjir.
Akibat rendaman air yang sudah berlangsung hampir satu bulan itu, aktivitas warga di kecamatan tersebut lumpuh total. Warga setiap hari terus khawatir terlebih hujan yang terus turun sehingga menyebabkan genangan air semakin tinggi yang merendam rumah dan tanaman petani.
Menurut warga sekitar, luapan air Sungai Komering yang sudah terjadi sejak beberapa minggu itu disebabkan oleh ditutupnya bendungan Randu yang berlokasi di Desa Gunungbatu.
“Bendungan Randu ini sudah difungsikan sejak tiga tahun terakhir. Dan selama itu, meskipun aliran Sungai Komering meluap, tidak sampai merendam rumah warga. Namun karena tahun ini bendungan itu ditutup, air yang meluap terus naik dan menggenagi rumah dan ladang penduduk,” ungkap Yapani (56) warga Desa Cempaka, Minggu (23/12/2012).
Dari empat desa yang terendam banjir tersebut satu desa yang paling parah adalah desa Gunungbatu dan Desa Sukabumi. Selain puluhan rumah, puluhan bahkan ratusan hektare lahan pertanian baik sawah maupun ladang petani juga terendam air yang menyebabkan tanaman petani yang siap panen menjadi mati sehingga menyebabkan kerugian petani.
“Bahkan ada beberapa rumah warga yang hampir tenggelam. Ketinggian air sudah mencapai hingga satu meter. Kemungkinan kedalaman air akan terus bertambah mengingat hujan yang terus terjadi,” ujar Yapani cemas.
Jika hujan turun dengan deras lanjut Yapani, warga sekitar sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk mengungsi ke rumah saudara-saudara mereka lainnya yang tidak terendam air.
Subscribe to:
Posts (Atom)