Kapolresta Palembang dan enam kapolres di 14 Kabupaten/kota di Sumatera Selatan, resmi dimutasi. Bagaimana perasaan mereka atas keputusan Mabes Polri tersebut? Berikut hasil liputan wartawan Sumatera Ekspres.
Bagi Kapolresta Palembang, Kombes Pol Cahyo Budi Siswanto, mutasi dalam sebuah organisasi merupakan hal yang wajar. Ia berpegang pada komitmen awal bahwa jabatan sebagai amanah, sehingga di mana pun ditugaskan harus siap.
“Itu (mutasi, red) hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Di mana pun kita mesti siap menjalankan tugas sebagai amanah,” katanya kepada Sumatera Ekspres, kemarin. Cahyo juga minta maaf pada masyarakat jika selama menjabat sebagai kapolresta Palembang ada sikap yang tak berkenan. “Itu semua karena keterbatasan saya dalam menjalani tugas,” imbuhnya.
Ia menuturkan, selama menjalani tugas, dia sangat terbantu atas kerja sama semua pihak dalam menciptakan kondisi yang kondusif di metropolis. Apalagi, sejak menginjakkan kaki di kota pempek ini, ia menargetkan ada penurunan tindak kriminalitas terutama kejahatan konvensional.
Katanya, tindak kriminalitas yang menonjol seperti curat dan curas dapat diantisipasi dan diminimalisir. “Kondisi keamanan yang kondusif ini tak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan masyarakat melalui program Polisi Masyarakat (Polmas). Sosial budaya masyarakat Palembang juga mendukung terciptanya kondisi itu seperti unjuk rasa dilakukan dengan tertib tanpa sikap anarkis,” ulas Cahyo yang akan menempati jabatan barunya sebagai peneliti utama Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol).
Cahyo, yang mantan wakapoltabes Banda Aceh ini berharap pada penggantinya, Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi untuk menindaklanjuti program-program yang telah dicanangkan. Terutama dengan penetapan Kota Palembang sebagai salah satu daerah penyelenggara SEA Games XXVI 2011.
Baginya, itu menjadi spirit bagi pihak kepolisian dan masyarakat untuk menciptakan dan mempertahankan suasana kondusif. “Mengenai pengamanan dalam pelaksanaan SEA Games, Polresta telah menyiapkan tahapan-tahapan bersama panitia yang telah dibentuk. Salah satunya kegiatan Cipta Kondisi dengan memberdayakan masyarakat melalui program Siskamling. Inilah salah satu tugas pimpinan kepolisian di kota ini nantinya,” tukasnya.
Kapolres OKU Timur, AKBP ML John Mangundap SH SIk, punya tanggapan sendiri terkait pemutasian dirinya. “Di mana pun kita bertugas, yang terpenting adalah mengedepankan sistem pendekatan budaya dan pendekatan secara kekeluargaan. Dengan metode seperti itu, bentuk kerja sama aparat dan masyarakat bisa terjalin dengan baik,” ungkap pria yang segera menduduki jabatan barunya sebagai wakil direktur kriminal khusus (wadirkasus) Polda Sumsel.
John mengaku, dirinya bertugas di Bumi Sebiduk Sehaluan itu, selama dua tahun, dua bulan. Pernah “nimbrung” salah satu agenda politik, mengamankan Pemilukada OKUT. Boleh dibilang kondisi keamanan ketika itu di OKUT sangat kondusif.
Meskidemikian, John menganggap, itu bukan suatu prestasi yang berarti. Sebab, setiap keberhasilan merupakan kerja sama semua lini, baik masyarakat, tokoh agama mapun tokoh masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi dalam berdemokrasi. “Kita hanya melakukan tugas dengan bersikap profesional. Saling berkoordinasi aktif dengan semua elemen, serta menghindari tekanan dari beberapa pihak dalam pemilukada. Sehingga masyarakat diajak dewasa dalam menentukan pilihannya,” ungkapnya lagi.
Hanya, dia menyadari, sebagai manusia biasa selama menjalankan tugas masih banyak kekurangan. “Tetapi dengan keterbatasan jumlah personel Polres OKU Timur, kita mampu menekan tingkat kriminlitas. Tak sedikit pelaku kriminalitas yang ringkus,” ujarnya.
John menambahkan, walaupun dirinya sudah pindah tugas, namun tak mengurangi rasa hormat kepada masyarakat OKU Timur untuk bersua kembali. “Saya pernah meminum air Komering. Dan saya juga pernah mandi di Sungai Komering yang membuat saya menyatu dengan masyarakat di sini. Sangat berkesan,” kata pria yang digantikan AKBP Kristiyono SIk MSi, dari Kabag Binkar Ro Pers Polda Sumsel.
Bagaimana dengan Kapolres Pagaralam AKBP KA Abdul Sholeh? Pria yang digantikan oleh AKBP Abi Darrin SH dari Penyidik Madya Unit I Dit IV/Narkoba dan OC Bareskrim Polri itu, mengungkapkan, masyarakat Pagaralam sangat kental dengan adat istiadat dan tradisinya, terutama rasa kekeluargaannya. “Masyarakat di sini (Pagaralam) mudah sekali akrab terutama dengan anggota kepolisian. Sejauh ini situasi keamanan di Kota Pagaralam, termasuk kota yang cukup kondusif,” ujar Abdul yang kini mendapat tugas baru sebagai wakapolresta Palembang.
Dikatakan, ia ada pesan kepada anggota Polres Pagaralam agar lebih meningkatkan kinerjanya. “Memang saya sudah dengar adanya mutasi ini, namun sejauh ini belum tahu kapan TR-ya turun,” ujarnya lagi.
Jika Kapolres OKUT dan Pagaralam cukup terbuka dengan wartawan, lain halnya dengan Kapolres Muba AKBP F Barung Mangera SIk. Pria yang biasanya cukup terbuka, bahkan seringkali menggelar jumpa pers, bila berhasil mengungkap berbagai kasus atau ketika wartawan ingin konfirmasi, mendadak pelit bicara.
Ketika dihubungi via ponsel, Barung Mangera mengakui wartawan hebat bisa tahu soal mutasi dirinya. “Wah hebat kamu dapat informasi itu,” katanya lagi. Hanya, begitu ditanya kesannya selama menjabat di Muba, Barung malah pelit bicara. “Baik,” ujarnya singkat sambil mengatakan, dirinya tengah kumpul dengan keluarga dan berjanji akan menghubungi balik wartawan koran ini. “Nanti saya akan telepon kamu karena saya lagi kumpul dengan keluarga,” kilahnya.
Hampir 24 jam menunggu telepon dari Kapolres, koran ini kembali menghubunginya kemarin (3/4). Namun, beberapa kali ditelepon tidak diangkatnya. Tatkala di-SMS, Barung membalasnya, “Saya lagi ibadah”.
Kembali ditanya kesan selama menjadi kapolres Muba, Barung Mangera hanya membalas via SMS yang berisi, “Ha-ha kesannya baik aja.” Setelah itu, ia tak menjelaskan apa maksud pernyataannya itu.
Sementara Kapolres OKI AKBP Slamet Widodo SIk mengaku belum menerima TR, namun isu tersebut telah ia dengar. Intinya, dia bakal menjabat sebagai wadir binmas Polda Sumsel. “Sebagai prajurit saya siap menerima jabatan di mana saja karena jabatan merupakan amanah.”
Kapolres yang akrab dengan wartawan itu menambahkan, dia bertugas di OKI selama kurang lebih satu tahun. “Walau baru setahun bertugas di OKI, banyak kesan yang saya dapat, apalagi masyarakat OKI sudah cukup maju dan sangat mendukung semua kinerja polres,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Musi Rawas AKBP Imam Sachroni SIk enggan berkomentar banyak terkait mutasi jabatan yang akan diterimanya. Ia sempat membalas sms wartawan koran ini. “Kabar saya baik,” akunya ketika ditanyakan apa kabar dirinya sekarang.
Dari sms Imam pula diketahui kalau dirinya tengah berada di jalan menuju Muara Beliti. Ia juga mengucapkan terima kasih atas ucapan sebagai wadir satnarkoba kepada dirinya.
Mengenai kesan dan pesannya selama menjalankan tugas di Musi Rawas, Imam menyatakan bahwa yang namanya tugas harus dijalankan. “Kita berharap akan dapat memberikan yang terbaik dalam tugas kita. Ya nanti saja yah dilanjutkan, sekarang saya menuju Musi Rawas,” kilahnya.
Kapolres Ogan Ilir (OI), AKBP Rizah Syahman Radi SH yang menggantikan Kapolres Mura AKBP Imam Sachroni enggan berkomentar terkait mutasi tersebut. Katanya, dia baru akan bicara setelah acara pisah sambut. ”Khawatir pamen lain cemburu,” kilahnya.
Diberitakan sebelumnya, sumber Sumatera Ekspres di Mabes Polri, mengatakan TR terhadap ratusan pamen yang dimutasi terbagi atas enam TR yang dikeluarkan tertanggal 1 April 2011. Berdasarkan SKep Kapolri No: KEP/184/IV/2011, tanggal 1 April 2011. Masing-masing, TR No: ST/657/IV/2011 melibatkan 91 personel, TR No: ST/658/IV/2011 melibatkan 92 personel, TR No: ST/659/IV/2011 melibatkan 92 personel, TR No: ST/660/IV/2011 melibatkan 93 personel, TR No: ST/661/IV/2011, TR No: ST/662/IV/2011 melibatkan 60 personel, TR No: ST/663/IV/2011, dan TR No: ST/664/IV/2011 melibatkan 41 personel.
Di antara yang termasuk, Kapolresta Palembang Kombes Pol Drs Cahyo Budi Siswanto pindah menjadi peneliti utama STIK Lemdikpol. Penggantinya, Kombes Pol Drs Agus Sulistiyono MSi dari Kabag Um Rorenmin Babinkam Polri. Diketahui Kombes Pol Agus Sulistiyono yang bernomor NRP 64080912, pernah menjabat Peneliti Tetap Organit Madya Dit PTITK PTIK (tahun 2010), Wakapoltabes Barelang Polda Kepri (2009), Kasubbag Jianlat Bag Banglat Robangpers SDE SDM Polri (2008), Wakapoltabes Manado Polda Sulut (2007).
Kasatwil lainnya di Polda Sumsel yang diganti, Kapolres OKUT AKBP ML John Mangundap SH SIk. Ia menjadi wadirreskrimsus Polda Sumsel. Penggantinya AKBP Kristiyono SIk MSi, dari Kabag Binkar Ro Pers Polda Sumsel. Lalu Kapolres Pagaralam AKBP KA Abdul Sholeh digantikan AKBP Abi Darrin SH dari Penyidik Madya Unit I Dit IV/Narkoba dan OC Bareskrim Polri. AKBP KA Abdul Sholeh, menjabat wakapolresta Palembang.
Kapolres OKI AKBP Slamet Widodo SIk, menjadi wadirbinmas Polda Sumsel. Posisinya diisi AKBP Agus Fatchulloh SIk dari Kabag Binops Ro Ops Polda Sumsel.
Kapolres Mura AKBP Imam Sachroni menjadi Wadirresnarkoba Polda Sumsel, dia digantikan AKBP Rizah Syahman Radi SH yang sebelumnya Kapolres OI. Sedangkan jabatan Kapolres OI diisi AKBP Deni Dharmapala SH SIk, dari Kayanma Bidminwa STIK Lemdikpol.
Posisi Kapolres Muba AKBP Barung F Mangera SIk, dijabat oleh AKBP Totok. Sementara AKBP Barung, dimutasikan sebagai Kasubbag Pullahinfodok Bagyanfodok Ro PID Divhumas Polr
No comments:
Post a Comment