Meski tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) OKUTimur sudah dimulai,namun suhu politik di Bumi Sebiduk Sehaluan ini tetap tenang.Kondisi demikian sangat dipengaruhi minimnya calon.
Sejak awal, bakal calon yang menyatakan akan maju dalam pilkada hanya incumbent H Herman Deru dan pasangannya H Kholid Mawardi (HDC).Pasanganinibahkanmerebut dukungan hampir semua partai politik( parpol) yangdudukdiparlemen. Sedangkan lawannya, sempat tersiar kabar ada calon yang maju melalui jalur perseorangan (independen), yaitu Marsyal Rustam Wahab dan Rustaman (Salman).
Namun, hingga batas akhir penyerahan dukungan untuk calon independen, pasangan ini tak muncul ke KPUD. Namun, keduanya terlihat mengambil formulir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di KPUD OKU Timur.Kepada wartawan, Marsyal Rustam Wahab mengklaim dirinya didukung sejumlah parpol, namun dia belum mau menyebutkan parpol dimaksud.
Calon incumbent H Herman Deru kepada Seputar Indonesiamenyatakan, di OKU Timur, justru kesadaran demokrasi cukup tinggi. Setiap orang punya hak ikut ajang demokrasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Minimnya calon yang akan maju, diperkirakan karena pelaku politik yang akan maju telah membaca peluang kemungkinan mereka akan berhasil sangat kecil, dan hanya akan membuang-buang uang, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak maju.
Selain itu,kata dia,mungkin calon yang akan maju juga telah membaca jika incumbent sangat dekat dengan masyarakat, serta tingkat popularitasnya sangat tinggi. Bahkan, berdasarkan hasil survei lembaga independen,popularitas incumbent mencapai 99,5%. “Faktor-faktor ini tentu membuat orang memilih lebih baik tidak maju,” ujar Deru jumawa.
Ketika ditanya visi dan misi, dia bermaksud melanjutkan visi dan misi 2005-2010, yaitu menciptakan OKU Timur aman,dan masyarakat desa merasa hidup di kota. Menurut Deru,berdasarkan hasil survei, zona kantong suara terbesar berada di 20 kecamatan.Tidak ada daerah minoritas, sehingga semua daerah merupakan kantong suara.“Ya,terus terang saja,di OKU Timur, demokrasi itu tidak mati,”ujar dia.
Karena itu,dia membantah jika nanti akan ada calon boneka yang maju pada Pilkada OKU Timur.Sebab, semua yang maju merupakan calon yang diusung parpol, sehingga tentunya pasangan calon yang lain akan berkerja keras untuk bisa memenangkan pilkada. Tentunya, mereka juga sudah mempersiapkan program-program yang menarik simpati masyarakat.
Mengenai dana yang dipergunakan dalam pilkada, Deru berujar, dirinya ingin mencetak rekor nasional dengan menggunakan dana sekecil-kecilnya. Sementara itu, bakal calon bupati Marsyal Rustam Wahab didampingi pasangannya Rustaman kepada Seputar Indonesia belum lama ini,menyatakan,mereka optimistis bisa memenangkan Pilkada OKU Timur yang akan digelar 5 Juni 2010.
“Kita selalu optimis berdasarkan. Perkiraan kita, akan mampu meraup suara sebesar 50% lebih. Pertimbangannya, karena sekarang sudah banyak dukungan yang datang dari berbagai elemen masyarakat,” ungkapnya. Saat ini, sudah ada sekitar empatparpol yangsiapmengusungdan mendukung mereka agar bisa maju dan bertarung pada pesta demokrasi nanti.Dengan dukungan yang datang dari berbagai elemen,tentu menggambarkan jika mereka akan bisa meraih suara terbanyak.
Marsyal mengklaim,basis massa pendukung mereka merata di setiap kecamatan hingga desa. Sehingga tidak ada kategori daerah kantong suara.Pendukung terbesar tentunya hadir dari pelaku dan anggota koperasi,pedagang dan petani. “Sesuai dengan perkerjaan saya selama ini,saya lama berkecimpung dalam bidang koperasi, sehingga otomatis mereka akan mendukung saya,” imbaunya seraya memberikan ilustrasi, jumlah pengurus dan anggota koperasi di OKU Timur mencapai 13.600 orang.
Sedangkan pengusaha industri kecil menengah sebanyak 1.500 orang.“Dari jumlah ini, saya yakin sebagian besar akan memilih, mengingat selama ini, saya sangat dekat sama kelompok ini,”tegasnya. Selain itu, dukungan juga mengalir dari sejumlah organisasi kepemudaan (OKP), organisasi kemasyarakatan (ormas) dan pondok pesantren (ponpes) yang selama ini telah dibina.
Sementara itu, Ketua KPUD OKU Timur Leo Budi Rachmadi menerangkan, berdasarkan surat edaran KPU dan UU No 23/2004 serta revisi UU No 12/2006 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan KPU No 68/2009 tentang Pencalonan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,dijelaskan,jika tidak memenuhi syarat minimal dua pasang calon, pilkada ditunda maksimal 60 hari, dan selama 30 hari dibuka kembali pendaftaran baru, baik balon dari jalur independen (perorangan) maupun dari parpol.
Namun jika pada pendaftaran kedua hanya ada satu calon,KPUD OKU Timur akan menunggu petunjuk dari KPUD Sumatera Selatan (Sumsel) dan KPU Pusat. Setelah ada petunjuk dari lembaga tersebut, pihaknya baru akan mengambil langkah-langkah kongkrit selanjutnya.
Menurut Leo,jika benar terjadi dua kali penundaan, dikhawatirkan hal itu akan berdampak pada roda pemerintahan, karena pada kondisi itu, jabatan bupati akan diserahkan kepada careteker. Hal ini tentu sangat tidak diinginkan. KPUD sebagai lembaga penyelenggara pilkada sebaiknya mencari langkah-langkah antisipasi dan merevisi tahapan.Sindo
No comments:
Post a Comment