Pantauan di lapangan, ketinggian air sudah diambang batas normal, sehingga meluap hingga mencapai badan jalan milik negara itu. Bahkan bangunan rumah makan di kawasan itu sempat tergenang air sebatas lutut orang dewasa hingga beberapa jam.
Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi menurutkan, luapan anak Sungai Sasa kali ini lebih kecil dari yang terjadi sebelumnya, sehingga gorong-gorong darurat yang terpasang sebelumnya
tidak sampai hanyut digerus air. “Sebagian badan jalan sudah ada yang amblas, tapi tidak sampai hanyut seperti yang terjadi bulan lalu,” ungkap Arman, Kamis (4/3). “Beruntung hujan deras tidak berlangsung sampai tengah malam, sehingga ketinggian air tidak sampai memutuskan jalan,” timpal Edi.
Akibat meluapnya anak Sungai Sasa ini juga telah menghanyutkan jalan setapak di atas gorong-gorong menuju gedung SMU Negeri 3 Unggulan Martapura, yang terletak tidak jauh dari lokasi jalan negara itu.
Timbunan gorong-gorong akses menuju SMUN 3 Unggulan OKU Timur itu memang masih darurat. Sedangkan gorong-gorong di ruas Jalinteng segera dipasang Box Culvert berjejer tiga,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga OKU Timur, Ir Agus Sunaryo.
Lima Gorong-gorong
Sementara itu kerusakan jalan provinsi bertambah parah pasca banjir beberapa pekan terakhir. Sebelumnya ada enam titik rawan longsor, kini kerusakan terjadi pada lima gorong-gorong di ruas jalan provinsi dalam Kabupaten OKU Timur.
Data di Dinas PU Bina Marga OKU Timur, enam titik jalan provinsi rawan longsor itu di antaranya di BK I Desa Tanjung Bulan (Buaymadang), BK 10 Gumawang (Belitang), BK 11 Desa Sriguna, BK 12 Desa Sukanegara, BK 13 Desa Trimoharjo, dan BK 14 Desa Rejosari.
Sedangkan lima gorong-gorong di sekitarnya yang rusak seperti di Simpang Kepu-Gumawang atau Desa Rasuan (Madang Suku I), dua gorong-gorong di Simpang Kepu-Kurungan Nyawa di Desa Muncak Kabau (Pemuka Bangsa Raja), dan dua gorong-gorong di ruas alan provinsi antara Kurungan Nyawa dengan Martapura di Dusun Tanjun Aman, Pasar Martapura. sripo
No comments:
Post a Comment