Anggota DPRD Kabupaten OKU Timur mengendus sebagian puskesmas di daerah ini menggunakan obat stok lama yang dicurigai telah kedaluarsa. Selain itu, dewan mempersoalkan proses penyaluran obat oleh Dinas Kesehatan ke puskesmas sering terlambat, sehingga puskesmas acap kali kehabisan stok obat.
Hasil temuan saat reses lalu, ada salah satu puskesmas yang memberikan obat kedaluarsa kepada pasien yang berobat,” kata Meitosa Popilaya, SE, MM, juru bicara Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) dalam rapat paripurna membahas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2009 dan LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati OKU Timur, Kamis (29/4).
Popi menyebutkan, seharusnya Dinkes memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, antara lain dengan memberikan obat yang baru dan obat yang tidak kedaluarsa agar warga yang sakit tersebut bisa lekas sembuh. “Kalau obat lama apalagi yang kedaluarsa, justru bukannya sembuh malah penyakitnya lebih parah,” tegasnya.
Fraksi PBR ini juga mengkritik pelayanan di dua RSUD dalam Kabupaten OKU Timur, di mana paramedis yang bertugas masih jauh dari profesional. Persoalan lainnya, dua rumah sakit pemerintah di Martapura dan Gumawang Belitang itu juga belum dilengkapi kamar jenazah. “Kepala Dinkes dan jajarannya perlu menambah wawasan dan kemampuan, seperti melalui studi banding,” kata Popi.
Wakil Bupati OKU Timur, HM Kholid Mawardi yang ditemui seusai paripuna, hanya terseyum. “Soal jabatan kepala dinas, itu melalui evaluasi Baperjakat, apakah perlu diganti atau tidak,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment