Thursday, May 13, 2010

Kelangkaan Pupuk Teratasi

ika sebelumnya petani di Belitang Kabupaten OKU Timur, dipusingkan dengan tidak terkendalinya harga pupuk, kini masalah tersebut tidak lagi menghantui petani. Pupuk di pasaran sudah kembali normal, begitu pun stoknya sangat mudah didapat oleh petani dengan harga yang wajar.

“Sekarang tidak ada masalah lagi dengan pupuk. Setiap saknya dijual Rp 85 ribu,” ungkap Yanto, petani di Desa Bedilan Belitang, Kamis (13/5).

Menurut beberapa petani di kawasan ini, harga pupuk urea bersubsidi di pasaran sekarang sudah kembali normal, setelah sebelumnya sulit didapat dan harganya sempat mencapai Rp 120 ribu/sak (isi 50 Kg).

“Tidak ada lagi masalah dengan pupuk urea bersubsidi, harganya juga sudah normal Rp 1.600/Kg,” kata Kamso, petani lainnya.

Hal senada juga diungkapkan Suharno, salah satu pemilik kos pupuk di Kota Gumawang Belitang. Menurutnya, persediaan pupuk di tokonya masih banyak dan mencukupi kebutuhan petani yang tengah melakukan musim tanam tahap kedua.

“Pengiriman distributor dari gudang PT Kurungan Nyawa sudah lancar, selain itu datangnya tepat waktu,” ucapnya.

Dijelaskan, pupuk di kiosnya merupakan jatah bagi petani sekitar yang tergabung dengan kelompok di mana pupuk jang dijatah sesuai dengan peruntukan atau sama dengan kebutuhan, merujuk Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“Mengenai harga unutuk urea bersubsidi Rp 85 ribu/sak. Sedangkan SP36 dijual Rp 120 ribu/sak, Phonska Rp 125 ribu/sak,” jelasnya.

Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) OKU Timur, Ir H Tubagus Sunarseno, MSi. “Jika ada distributor yang menjual pupuk diluar ketentuan tentu akan ditindak melalui komisi pengawasan pupuk dan pestisida (Kompes),” kata Tubagus seraya

menyebutkan, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sejak Jumat (9/4) berubah sesuai SE Menteri Pertanian No.32/Permentan/SR.130/4/2010 tanggal 8 April 2010. sripo

No comments:

Post a Comment