Harga beras di Kabupaten OKU Timur saat ini relatif normal pada kisaran Rp 4.900 hingga Rp 5.000/Kg untuk beras jenis asalan di tingkat petani. Sedangkan di pasaran harga tertinggi mencapai Rp 6.500/Kg.
“Kalau harga tetap stabil. Namun kita kuatirkan kalau stok menipis bukan tidak mungkin harga akan kembali naik seperti waktu musim kemarau lalu,” ungkap salah satu pemilik penggilingan padi di Kecamatan Buaymadang, Kamis (3/6).
Hal senada diungkapkan petani. Beberapa petani setempat mengaku tidak begitu merasakan kalau ada lonjakan harga. Hal itu karena mereka memiliki stok beras untuk dimakan yang mencukupi hingga tibanya musim panen tahap berikutnya.
“Yang penting bagi petani cukup makan. Selebihnya dijual jika cocok harga, umumnya yang beli pengumpul dari luar daerah,” kata beberapa petani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten OKU Timur, Ir Tubagus Sunarseno MSi ketika dikonfirmasi menegaskan, harga beras di pasaran normal-normal saja, tidak ada gejolak atau kenaikan.
Menyinggung indikasi beras asal Belitang yang dijual petani ke luar daerah (Lampung), Tubagus menyebutkan, pihaknya tidak bisa melarang, itulah mekanisme pasar.
“Petani ingin untung jika yang beli lebih tinggi,” katanya.
Salah satu indikasi larinya beras asal OKU Timur ke luar daerah menurut Tubagus, juga dipicu sulitnya bersaing beras daerah ini. Jika dibanding dengan beras asal luar daerah.
“Bisanya pembeli dari luar itu membeli beras kita (OKUT) dengan harga murah, selanjutnya diolah kembali sehingga menjadi beras yang super setelah dilakukan pemolesan lebih lanjut," pungkasnya.sripo
Produksi Beras OKUT 2009
Padi: 484.833,57 Ton
Konsumi/kapita/tahun: 106 Kg
Jumlah penduduk: 675.134 Jiwa
Konsumsi penduduk: 71.562,2 Ton
Surplus Beras: 413.269,37 Ton.
Sumber: Dinas TPH Kabupaten OKUT
No comments:
Post a Comment