Kabupaten OKU Timur sebagai daerah penghasil pangan memiliki cadangan beras berlimpah. Tahun 2010 misalnya, daerah ini surplus beras 387.000 ton. Namun surplus beras ini belum dimanfaatkan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Padahal surplus beras OKU Timur ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat untuk mengatasi ancaman krisis pangan di tanah air,” kata Ketua Umum Forum Daerah Penghasil Pangan Seluruh Indonesia (Fordappsi) H Herman Deru SH MM.
Sebagai gambaran, total produksi beras di OKUT mencapai 500 ribu ton per tahun. Sementara konsumsi masyarakat daerah ini 75.000 ton, dan diserap Bulog untuk penyaluran beras keluarga miskin (Raskin) 38.000 ton.
Sisanya ada yang dijual ke luar OKU Timur dan ada juga disimpan petani sebagai cadangan pangan.
“Pemerintah pusat seharusnya menyetop impor beras. Sebagai gantinya, kebutuhan impor beras Indonesia akan dipenuhi dari Kabupaten OKU Timur,” kata Herman Deru, Kamis (14/4) seraya menyebutkan, masalah ini sudah beberapa kali disampaikan kepada pemerintah pusat.
Deru menambahkan, saat ini pemerintah mengimpor beras 200 ribu ton. Sementara di OKU Timur justru surplus beras hingga 387,9 ribu ton per tahun.
Surplus beras daerah ini dipastikan terus meningkat setiap tahun, mengingat luas areal pertanian yang dioptimalkan juga meningkat.
No comments:
Post a Comment