Duku dan durian di Komering Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) yang setiap tahun selalu dinanti masyarakat terancam habis.
Hal itu disebabkan selain usianya yang sudah mencapai puluhan tahun, beberapa masyarakat juga terkadang mengambil batang duku dan durian untuk di jadikan papan.
Selain itu, tidak adanya upaya peremajaan menjadi salah satu penyebab utama punahnya duku dan durian komering itu.
“Tidak mudah menanam durian dan duku ini. Duku dan durian yang ada selama ini adalah peninggalan nenek moyang puluhan tahun lalu. Belum ada masyarakat yang dengan sengaja menanam duku dan durian. Dulu duku ini di tanam orang tua kami hanya sebagai selingan dan peneduh tanaman saja. Namun setelah berbuah ternyata bisa menjadi salah satu penopang ekonomi,” ungkap Suyan (40) warga Asal Kecamatan Bunga Mayang Minggu (17/7/2011).
Menurut dia, tanaman duku dan durian yang ada di kebun-kebun penduduk saat ini masih asli dan belum ada tanaman baru. Masyarakat lebih memilih menanam tanaman seperti karet, kopi, coklat, dan tanaman lainnya daripada menanam duku dan durian.
“Untuk memanen kedua jenis buah-buahan tersebut membutuhkan waktu delapan hingga 10 tahun. Masyarakat terkadang menanamnya hanya sebagai pembatas lahan saja. Terkadang juga mereka menanamnya hanya sekedar iseng saja. Dalam dua tahun ini saja duku dan durian tidak berbuah. Masyarakat memang tidak serius dalam memelihara kedua jenis buah-buahan tersebut,” kata Surya.
No comments:
Post a Comment