Monday, February 22, 2010

Air PDAM Way Komering Berlumpur

Dampak bencana banjir di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur terus dirasakan warga. Air PDAM Way Komering Martapura akhir-akhir ini berlumpur hingga warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Wakil Direktur PDAM Way Komering Martapura OKU Timur Yuzarni mengungkapkan,banjir yang melanda OKU Timur mengakibatkan air yang masuk ke bak penampungan PDAM Way Komering bercampur lumpur, sehingga air menjadi kotor dan lengket.Untuk membersihkannya, dibutuhkan obat lebih banyak. ”Kita terpaksa mengeluarkan biaya operasional lebih besar lagi karena kondisi air selain berlumpur juga lengket, untuk membersihkannya butuh obat,” ujarnya kemarin. Air yang di distribusikan ke pelanggan sudah dalam keadaan bersih karena sudah diberi obat dan tidak ada keluhan dari pelanggan saat didistribusikan.

Sekarang air yang masuk ke bak penampungan masih berlumpur.Tetapi, nanti setelah tidak banjir lagi air bisa bersih kembali dan biaya pengolahan bisa stabil kembali seperti semula. Masyarakat diharapkan untuk bisa memahami kondisi ini karena dalam beberapa hari, pendistribusian air dari PDAM Way Komering sering terlambat. ”Karena waktu untuk membersihkan air bercampur lumpur sedikit lebih lama sehingga pendistribusian air bisa terhambat,” ungkapnya.

Amison, salah seorang warga yang berdomisili di Desa Tanjung Kemala, Martapura, menjelaskan, beberapa hari terakhir, terlebih sejak banjir melanda, air PDAM yang mengalir ke rumah mereka kondisinya keruh dan lengket. ”Benar air PDAM yang mengalir ke rumah kita kondisinya keruh dan lengket sehingga kurang baik untuk dipakai, jadi kita terpaksa membeli air isi ulang untuk keperluan sehari - hari,”katanya. Enam kecamatan dalam wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Timur terancam gelap gulita hingga Sabtu (27/2).Pasalnya, terjadinya gangguan saluran kabel tanah (SKT) Penyulang Baiduri di Jalan Lintas Sumatera.

Berdasarkan data dari pihak PT PLN (Persero) Wilayah S2JB cabang Lahat ranting Martapura,keenam kecamatan yang terkena pemadaman selama satu pekan tersebut yakni Kecamatan Buay Pemuka Peliung, Kecamatan Buay Madang,Kecamatan Buay Madang Timur, Madang Suku I, Madang Suku II, dan Kecamatan Semendawai Suku II. Usman, salah seorang warga Desa Riang Bandung Ilir,Kecamatan Madang Suku II, mengatakan, sudah sejak beberapa hari terakhir listrik di desanya kerap mati. Akibatnya, situasi desa menjadi gelap gulita.”Yapak listrik di tempat kita padam akibatnya aktivitas kita terganggu,”ujarnya kemarin.

Karena tidak ada pasokan listrik, masyarakat terpaksa menggunakan lampu petromaks sebagai alat penerangan. Bahkan, akibat seringnya pemadaman alat-alat elektronik milik warga rusak. ”Yang menjadi kekhawatiran masyarakat jika pada malam hari listrik padam suasana gelap dan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya. Manjer PT PLN (Persero) cabang Lahat ranting Martapura Hormat Lumban Raja mengungkapkan, terjadi gangguan pada SKT Penyulang Baiduri yang lokasinya diperkirakan di ruas Jalan Lintas Sumatera berakibat pada terjadinya pemadaman secara total di enam kecamatan itu.

”Kini petugas masih mencari titik lokasi gangguan secepatnya akan diperbaiki, tapi karena perbaikan agak rumit kita meminta maaf pada pelanggan pemadaman terpaksa dilakukan hingga 27 Februari 2010,”imbuhnya.Sindo


No comments:

Post a Comment