Monday, February 22, 2010

Banjir di OKU Timur Diduga Murni Ulah Manusia

Banjir yang terjadi di kabupaten OKU Timur, mengakibat lebih kurang 2000 Hektar sawah masyarakat terendam banjir, menghanyutkan dua jembatan dan putusnya jalan lintas tengah serta 714 kepala keluarga terpaksa mengungsi.

“Kuat dugaan masalah itu dikarenakan ulah manusia,”kata Edyson warga Martapura pada Buana Sumsel, Senin (22/02/10).

“Mengapa kita perediksi demikian karena debit air yang datang dari hulu prekuensinya meningkat tajam. Sementara Bendungan Irigasi Komering ditutup karena dalam perbaikan, Sehingga air yang datang dari hulu tidak mampu ditampung oleh Sungai Komering, Akibatnya menimbulkan banjir di sepanjang sungai tersebut,” jelas Edyson.

Menurut Edyson semestinya banjir tidak terjadi jika pihak terkait bisa berkordinasi dan tidak mementingkan dirinya masing masing. “Apapun kekeliruan yang terjadi, kita tidak perlu mencari siapa yang salah, yang jelas kini terdapat ribuan warga dipengungsian akibat banjir,” ujarnya.

Ditegaskan Edyson siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kerugian yang diakibatkan banjir dan langkah apa yang harus dilakukan terhadap mereka yang mengalami kerugian akibat banjir.

Terpisah Warno salah seorang warga dipengungsian menegaskan “jika ada pihak yang mengatakan ini karena alam, merupakan suatu ucapan yang menyakitkan dan orang tersebut mencerminkan orang yang munafik dan ego.”

Sementara itu Agung yang mengaku dirinya dari pihak kontraktor mengatakan mereka tidak dapat di persalahkan pada musibah banjir ini karena merupakan tanggung jawab dari pihak tekhnis.

“Mereka bertanggung jawab hanya dengan proyek dan ketepatan waktu pengerjaanya. jika pihak pemerintah atau tim tekhnis meminta kami untuk setop dulu bekerja itu tidak masalah dan kami bisa minta perpanjangan waktu pengerjaan,”tegas Agung.

Pihak institusi terkait saat dikonfirmasi Buana Sumsel tidak berada di tempat, ketika di hubungi ponselnya tidak aktif .

Sampai berita ini diturunkan keadaan desa di OKU Timur seperti desa Rasuan, Menanga terlihat banjir dan ketinggian air mencapai 1,5 meter, hingga sebagian jalan yang melalui desa tersebut terendam air.Kabar Indonesia


No comments:

Post a Comment