Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumsel Heri Amalindo kepada wartawan, Jumat (5/3) mengatakan survei dilakukan untuk mengetahui persentase kerusakan jalan negara, provinsi dan kabupaten.
Dengan demikian, lanjut Heri, kondisi itu bisa dipetakan dan dihitung besar dana yang dibutuhkan untuk perbaikan dan rehab jalan. Selain kondisi jalan yang rusak sejumlah jembatan roboh akibat diterjang air. Untuk itu, guna mengetahui banyaknya kerusakan Dinas PU Bina Marga meninjau titik jalan rusak di 15 kabupaten/kota.
“Sekarang ini ketinggian air masih sekitar sepuluh sampai enam puluh sentimeter. Untuk itu, enam hari ke depan jika kondisi air sudah surut kita segera melakukan peninjauan ke lokasi. Kerusakan harus secepatnya ditanggulangi agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar seperti jalan putus dan lainnya,” katanya.
Dikatakan, kerusakan jalan dan jembatan akibat banjir sangat banyak, namun untuk saat ini Dinas PU Bina Marga belum dapat memastikan berapa kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan akibat banjir. Tetapi bisa dipastikan 60 persen jalan yang terendam rusak karena terlalu lama terendam sehingga terkikis air dan daya ikat aspal menjadi getas dan terkelupas.
“Kerugian belum dapat kita taksir. Saya tidak bisa main taksir-taksiran karena saat ini kondisi jalan masih terendam air. Kalau air sudah surut baru dapat diketahui berapa biaya yang diperlukan. Makanya kita akan survei habis,” ungkap Heri.
Seperti di Musi Rawas (Mura) tepatnya di kawasan Muarabeliti dan Nusa Kayung, air juga ikut merendam beberapa jalan nasional yang ada di kawasan tersebut. Akibatnya lalu lintas jalan yang ada di kawasan itu menjadi lumpuh. Bersama dengan Balai Penanggulangan Bencana saat ini PU Bina Marga melakukan tindakan antisipasi di wilayah jalan yang terendam banjir.
“Untuk sementara ini kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi jalan masih terendam. Kita masih menunggu hingga banjir tersebut surut,” katanya.
Disiapkan Rp 6 Miliar Untuk perbaikan jalan, Bina Marga akan memakai dana khusus dari pos penanggulangan darurat yakni sebesar Rp 6 miliar.
“Dana ini memang tidak besar tetapi lumayan untuk antisipasi kerusakan transportasi,”papar Heri Amalindo.
Ditambahkannya, penggunaan dana tersebut akan dibagi menjadi dua wilayah, yakni wilayah satu dan dua. Untuk wilayah satu di antaranya Muara Enim, Lahat, dan Pagaralam. Sementara untuk wilayah dua, Sekayu, OKI, dan OKU. Dana tersebut pastinya hanya digunakan untuk penanggulangan jalan rusak milik provinsi.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengungkapkan, untuk kerusakan fasilitas negara akibat bencana tersebut sangat besar. Untuk itu, diperlukan juga dana besar untuk melakukan pembenahan. Sehingga dengan adanya kerusakan tersebut pihaknya melakukan pembahasan baik dengan Kabupaten/Kota maupun dengan pemerintah pusat.
“Kita sangat menyayangkan adanya fasilitas negara yang rusak karena banjir. Sebab, dana yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan tersebut tidak sedikit. Untuk itu, kita minta bantuan dari pemerintah pusat agar dapat melakukan penanggulangan dan perbaikan jalan yang rusak tersebut,”katanya.Sripo
No comments:
Post a Comment