Friday, May 28, 2010

Petani Padi Berburu Tikus

Puluhan hektare sawah pentani di Kecamatan Buaymadang dan Buaymadang Timur, Kabupaten OKU Timur, menjadi sasaran keganasan hama tikus.

Jika tidak ada upaya pengendalian yang serius, tanaman padi garapan petani yang usianya rata-rata empat minggu itu akan rusak, dan petani terancam gagal panen.

Sejumlah cara ditempuh petani untuk mengendalian hama tikus ini, termasuk melakukan gropyokan massal, alias beburu tikus dengan menangkap dan membongkar lubang sarang tikus.

“Meskipun ditangkapi tetap saja ada karena tikus-tikus itu cepat sekali berkembang biak dan selalu berpindah-pindah sarang,” kata Margiono (50), petani padi di Buaymadang, Jumat (28/5).

Kondisi yang sama diungkapkan petani di sejumlah desa dalam Kecamatan Buaymadang Timur. Menurut Sutadi (35), tanaman padi yang menjadi sasaran hama tikus kali ini adalah padi yang baru berusia empat minggu hingga satu bulan.

“Serangan hama tikus ini bukan yang pertama, dulu pernah juga terjadi tapi tidak separah sekarang ini,” urainya.

Ditambahkan, pembasmian dengan cara gropyokan beramai-ramai hasilnya puluhan bahkan ratusan ekor tikus dapat ditangkap dan dibunuh.

Namun kawanan tikus yang selamat langsung berpindah tempat. Sebab lubang persembunyian tikus di sepanjang pematang sawah dan pinggir sungai sudah dirusak petani.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten OKU Timur, Ir Tubagus Sunarseno MSi ketika dihubungi menegaskan, dia sudah menerima laporan tentang serangan hama tikus itu.

“UPTD telah melakukan upaya pengendalian dengan meminjamkan alat penangkap tikus (perangkap) serta menggerakan patani untuk melakukan pengasapan. Pengendalian hama tikus ini lebig efektif dengan cara gropyokan secara serentak di daerah yang terserang,” pungkasnya. sripo

No comments:

Post a Comment