Sebagai salah satu daerah lumbung pangan di Sumsel, Kabupaten OKU Timur menolak kebijakan pemerintah pusat yang akan melakukan impor beras.
“OKU Timur setiap tahun surplus beras 390 ribu ton. Karena itu kita tidak ingin beras impor sampai masuk ke OKU Timur ini,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur, Ir Sugianto, Kamis (24/2).
Untuk menjaga agar kondisi pangan di daerah tetap stabil meskipun bukan pada waktu musim panen, menurut Sugianto, pihaknya melakukan upaya penyimpanan beras minimal 10 persen dari hasil panen yang selanjutnya akan digunakan sebagai stok ketahanan pangan.
“Tahun 2010 lalu OKUT surplus beras 468.332 ton. Kebutuhan 80.341 ton dan surplus sebesar 387.991 ton,” katanya.
Sedangkan Ketua Perhimpunan Penggiling Padi Indonesia (Perpadi) OKU Timur, Faisal Habibur SH mengharapkan pemerintah daerah menolak masuknya beras impor ke daerah ini.
No comments:
Post a Comment