Monday, February 21, 2011
Sawah Tadah Hujan Tetap Panen
Puluhan hektare sawah tadah hujan di sekitar Kota Martapura, Kabupaten OKU Timur, yang sempat kekeringan waktu lalu karena kemarau,akhirnya siap panen. “Alhamdulilah akhirnya kita bisa panen juga,” ujar Gusti, seorang petani sawah tadah hujan di Bukit Sari, Kelurahan Dusun Martapura, Senin (21/2). Gusti mengatakan, sawah tadah hujan yang digarapnya tidak lebih dari setengah hektar yang hanya digarap dua kali selama setahun. Kondisi ini disebabkan sering tidak adanya pasokan air terutama saat musim kemarau. “Setengah hektare ini paling menghasilkan gabah sekitar enyak bulir yang tidak terisi akibat dari kurangnya air,” tambahnya. Kekurangan air bagi sawah tadah hujan ini juga dirasakan petani di Tebatsari. Menurut warga yang menggarap sawah di Tebatsari, hasil panen pada padi ternyata tidak sampai seluruh tangkai padi masak semua. “Waktu tanamnya dulu serentak. Tetapi saat berbuah tidak serentak. Bagi yang mendapatkan pasokan air cukup berbuahnya normal. Tetapi bagi rumpun yang tidak mendapatkan air. Ada yang tidak berbuah ada juga yang belum menguning,” jelasanya. Petani tadah hujan ini mengaku, padi hasil panennya tersebut bukan untuk dijual melainkan sebagai stok pangan yang akan mereka konsumsi hingga tibanya musim tanam berikutnya. “Kebanyakan petani disini kalau panen padinya tidak dijual tapi untuk dimakan sendiri,” kata petani petani. Para petani berharap ada upaya dalam bentuk bantuan yang diberikan pemerintah daerah untuk mengatasi krisis air yang kerap terjadi melanda sawah tadah hujan ini. Sementara berdasarkan pantauan di lapangan, sawah tadah hujan yang sudah mulai di panen petani pada musim gadu kali ini. Kawasan persawahan tersebut meliputi Trukis Martapura, Pracak, Tebatsari, Kumpulsari, Pahang asri, Banu Mas dan sekitar Desa Percaya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment