Beberapa pekan terakhir petani di OKU Timur kesulitan mendapat pupuk anorganik bersubsidi, khususnya jenis phonska dan SP36. Pupuk jenis ini langka diduga akibat terlambatnya pasokan ke sejumlah distributor.
Sejumlah petani yang dimintai komentarnya terkait susahnya mendapatkan dua jenis pupuk itu, Senin (7/3) mengatakan, petani akhirnya memilih jenis pupuk lain yang harganya jauh lebih mahal jika dibanding dengan harga phonska dan SP36.
“Memang ada pupuk merk lain yang fungsinya sama tapi harganya jauh lebih mahal,” ungkap beberapa petani di Kecamatan Buaymadang.
Selama ini di saat waktu normal, petani di daerah itu mendapat pupuk phonska dan SP36 dengan harga Rp 115 ribu per karung sedangkan untuk SP36 dibeli dengan harga Rp 100 ribu per karung. Sedangkan jenis pupuk lainnya seperti ZA dibeli Rp 65 ribu per karung.
“Jika kelangkaan pupuk jenis ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan berimbas pada turunnya produksi padi,” kata Faisal Habibur, Ketua Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) OKU Timur.
Habibur menegaskan, sejumlah langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi kelangkaan pupuk jenis ini di antaranya mendesak penyalur segera mengirim stok sesuai kuota yang dibutuhkan petani. Karena itu dibutuhkan kejelian instansi dan pihak terkait.
Sementara itu, Erwanto yang juga Kepala Gudang Bhandareksa (Persero) merupakan tempat penampungan Pupuk Petrokimia Gersik ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan sudah tiga pekan ini stok pupuk jenis phonska dan SP36 kosong.
“Stok phonska dan SP36 habis, untuk sementara distribusi ke 9 distributor dalam tiga wilayah yaitu OKUT, OKU dan OKU Selatan mengalami keterlambatan,” jelasnya.
Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura (TPH) OKU Timur, Ir H Tubagus Sunarseno MSi menegaskan segera melakukan koordinasi dengan Petrokimia Gersik agar
mempercepat pengiriman stok ke OKU Timur, karena kebutuhan pupuk daerah ini setiap tahun terus meningkat.
Pada musim tanam tahun 2011 kebutuhan pupuk daerah ini diperkirakan mencapai 42.098 ton jenis urea, sedangkan SP36 diperlukan 6.866 ton, ZA 739 ton, phonska atau NPK 20.757 ton, dan pupuk organik sekitar 1.815 ton.
No comments:
Post a Comment