Para petani keret di sejumlah wilayah di Kabupaten OKU Timur dalam sepekan terakhir menderita kerugian yang cukup besar. Pasalnya harga jual getah karet didaerah ini turun secara drastis jika dibanding dua pekan sebelumnya.
Menurut Nudin (41) warga Desa Jaya Mulya Kecamatan Semendawai Suku III ketika dibincangi, Senin (10/5) menyebutkan pada umumnya harga jual getah karet di OKU Timur mengalami penurunan hingga 25 persen lebih jika sebelumnya Rp 12 ribu/kg kini hannya dihargai Rp 9 ribu/kg.
“Jika kondisi harga tetap seperti ini, jelas kami akan mengalami kerugian yang besar, karena biaya perawatan dan biaya pupuk mahal,” ungkapnya.
Nudin menambahkan jika harga normal Rp 12 ribu per kg beberapa waktu lalu dirinya mendapatkan penghasilan mencapai Rp 4 juta per hektar. Tapi kalau harga yang berlaku seperti sekarang ini tetap bertahan dibawah angka Rp 10 ribu dirinya khawatir penghasilan seperti itu tidak ditemuinya lagi.
“Mudah-mudahan saja harga akan segera membaik lagi,” harapnya.
Sementara itu, Toyo (34) warga Desa Jaya Bakti Kecamatan Madang Suku mengungkapkan, warga sekitar menganggap penyebab anjloknya harga getah karet sekarang ini akibat dari adanya wacana mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Dulu harga karet turun karena krisis global. Sekarang ini kemungkinan karena mundurnya Sri Mulyano,” ucapnya singkat.
Asisten II Setda Pemkab OKU Timur Rivai Raila ketika dikonfirmasi mengaharapkan para petani karet di OKU Timur untuk tidak terlalu risau dan panik menghadapi kondisi ini. Sebab menurutnya harga komoditi hasil perkebunan kerap berpluktuasi.
”Kita berharap harga karet ini akan kembali membaik, karena itu petani diminta untuk tetap beraktifitas seperti biasa,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment