Petani sawah irigasi teknis di Belitang dan sekitarnya kembali diingatkan untuk dapat mengatur jadwal tanam baru. Pasalnya pasokan air irigasi ke kawasan itu kembali akan dikurangi menyusul akan ditutupnya saluran irigasi untuk rehab lanjutan yang belum rampung.
“Sesuai hasil rapat koordinasi dengan komisi irigasi dan pihak kontraktor, diputuskan saluran irigasi Belitang kembali akan ditutup tanggal 19 Februari 2011 mendatang,” kata Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) OKU Timur, Tubagus Sunarseno, di Martapura, Senin (14/2).
Dikatakan, jadwal penutupan aliran irigasi Belitang tersebut akan terus berlangsung hingga rampungnya pengerjaan rehab yang diperkirakan akan tuntas 30 April 2011.
Pihaknya mengharapkan para petani untuk dapat menghemat air disamping menyusun jadwal tanam kembali guna meminimalisir adanya tanaman padi yang kekeringan dampak dari musim kemarau dan ditutupnya aliran irigasi.
“Petani kita harapkan untuk mengubah pola tanam dari padi diselingi menanam palawija,” katanya.
Lebih lanjut ditegaskan, luas areal yang akan mengalami krisis pasokan air akibat ditutupnya saluran irigasi Belitang mencapai ribuan hektar.
“Pemerintah sudah berupaya melakuan antisipasi krisis air ini dengan menambah jumlah sumur bor disamping tetap berharap dari air hujan,” katanya.
Tubagus meminta para petani dapat bersabar selama proses pengerjaan rehab berlangsung. Sudah dapat dipastikan pasokan air ke sawah mereka akan berkurang.
Kondisi tersebut menurut dia, sifatnya hanya sementara. Jika pengerjaan rehab sudah rampung maka suplai air ke bagian hilir akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau dulu sebelum direhab air baru sampai ke hilir sekitar 10 jam kemudian, ke depan setelah rehab diharapkan dalam waktu lima jam pasokan air sudah sampai ke hilir,” katanya.
No comments:
Post a Comment